Darmin yang juga Mantan Gubernur BI itu mengakui ekspor impor saat ini menjadi tantangan utama pemerintah. Untuk itu, kebijakan baru untuk mendongkrak ekspor akan dikeluarkan setelah pengendalian impor dilakukan.
"Kalau dilihat neraca yang lain, neraca nasional yang namanya produk domestik bruto, inflasi, semua masih oke. Ini benar-benar urusan ekspor impor," ujar dia.
Terpisah, Ekonom Center of Reform on Economics (CORE), Pieter Abdullah memprediksi BI tidak akan menaikkan suku bunga meski neraca dagang tekor.
"Saya kira BI tidak akan menaikkan suku bunga. Kenaikan suku bunga bukan untuk mengendalikan defisit perdagangan, tapi untuk menahan keluarnya modal asing," kata Pieter.
Menurut dia, posisi suku bunga saat ini yang sudah mencapai 6 persen sudah cukup tinggi. Dengan begitu, investor asing masih tertarik berinvestasi di Indonesia. "Spread suku bunga domestik dan suku bunga global sudah cukup lebar," ujar Pieter.