JAKARTA, iNews.id - Bank Indonesia (BI) memperkirakan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal IV-2018 surplus 5 miliar dolar AS.
"Q4 defisitnya (current account deficit/CAD) kita prediksi di atas 8 miliar dolar AS, sedangkan neraca modal 12 miliar dolar AS. Jadi surplus di atas 5 miliar dolar AS," ujar Gubernur BI, Perry saat di Jakarta, Rabu (30/1/2019).
Perry menuturkan, masuknya modal asing (capital inflow) pada kuartal terakhir tahun lalu membantu kinerja neraca transaksi modal dan finansial lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya.
Pada kuartal III-2018, neraca pembayaran defisit 4,4 miliar dolar AS. Saat itu, CAD mencapai 8,8 miliar dolar AS atau 3,37 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) sementara neraca transaksi modal dan finansial surplus 4,2 miliar dolar AS.
Bank sentral memprediksi defisit transaksi berjalan sepanjang 2018 akan berada sekitar tiga persen dari PDB.
Meski CAD cukup tinggi, dia menilai impor saat ini masih didominasi barang modal dan bahan baku sehingga akan melahirkan kegiatan ekonomi produktif jangka panjang.
"Impor kita cukup produktif yaitu modal kerja, barang modal, bahan baku, dan sebagainya," ujar Perry.
Dia menambahkan, defisit kali ini cukup sehat dan tidak perlu dikhawatirkan selama tidak melebihi batas aman 3 persen dari PDB. "CAD di Indonesia itu sepanjang tidak melebihi batas aman 3 persen dari PDB, it's okay. Ya enggak usah ribut, orang negara lagi berkembang kok," kata Perry.