Perkembangan tersebut satu sisi dipengaruhi oleh kenaikan impor nonmigas yakni impor barang konsumsi dan barang modal seperti kendaraan dan bagiannya. Di sisi lain, kinerja ekspor nonmigas belum kuat, terutama akibat menurunnya ekspor komoditas lemak dan minyak hewan/nabati serta komoditas bijih, kerak, dan abu logam yang menurun.
Sedangkan ekspor komoditas logam mulia, perhiasan/permata serta besi dan baja meningkat sejalan dengan permintaan global yang masih kuat.
Sementara itu, kata Onny, defisit neraca perdagangan migas pada Januari 2020 meningkat menjadi sebesar 1,18 miliar dolar AS, dari defisit 1,00 miliar dolar AS pada bulan sebelumnya.
Peningkatan defisit tersebut terutama akibat kinerja ekspor migas yang menurun sejalan dengan menurunnya ekspor minyak mentah dan gas, meskipun impor migas juga menurun baik dalam bentuk hasil minyak dan gas.