Dia mengungkapkan, belanja rumah tangga di dunia untuk kebutuhan kesehatan diperkirakan semakin meningkat mencapai 1 triliun dolar AS. Kebutuhan yang tinggi harus menjadi peluang bagi pelaku usaha di Indonesia memperluas ekspor, khususnya kebutuhan farmasi dan alat kesehatan.
Selain itu, pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang menjual kebutuhan terkait kesehatan dan memanfaatkan layanan dalam jaringan (daring/online) juga akan tumbuh.
Tak hanya industri kesehatan, lanjut dia, industri manufaktur, pertanian dalam arti luas termasuk perkebunan kelapa sawit dan pertambangan juga akan menjadi andalan. Namun, industri tersebut mengalami kendala yang sama yakni permintaan turun.