Dia menjelaskan, empat koridor ini dipilih karena angka kemiskinan di empat provinsi dengan populasi 30 juta ini ada di kisaran 7-9 persen, kecuali Bali. Oleh karena itu, proyek yang dibangun di empat koridor ini harus membuka lapangan kerja yang banyak.
“Tolok ukur keberhasilannya adalah ketika ia dapat mengurangi tingkat kemiskinan dengan membuka peluang kerja lokal,” kata Menko Luhut.
Mantan Dubes RI untuk Singapura itu menilai, kerja sama investasi dengan negara lain mustahil untuk dihindari di era globalisasi. Dia pun menjamin bahwa Indonesia adalah negara yang terbuka.
"Tidak ada wilayah yang dapat bertahan dengan menutup perbatasannya dari perdagangan. Indonesia percaya pada keterbukaan, pragmatisme, dan inovasi,” ujarnya.