“Tahap pertama ada 22 hotel kurang lebih Rp4,7 triliun,” ucapnya.
Setelah terbentuk, pihaknya akan merenovasi hotel-hotel yang dimiliki oleh holding BUMN Hotel. Renovasi dan upgrade hotel yang dilakukan ini diperkirakan membutuhkan waktu sekitar dua tahun.
Saat pandemi Covid-19 berakhir, diharapkan holding BUMN ini bisa segera mendapatkan pemasukan dari bisnis tersebut. “Sehingga dengan 2 tahun ini diharapkan pandemi sudah berakhir. Kemudian upgrade hotel sudah menjadi sangat baik sehingga di 2022 holding hotel ini akan menjadi, sudah menjadi, pendapatan yang cukup baik Wika Realty,” kata Agung.
Setelah pendapatan cukup baik, maka barulah memikirkan untuk melantai di bursa saham atau Initial Public Offering (IPO). Ditargetkan Wika Realty bisa IPO pada 2023 mendatang.