JAKARTA, iNews.id - Pemerintah tengah berupaya untuk mempercepat peningkatan populasi sapi di dalam negeri sehingga jumlahnya bisa melonjak signifikan. Upaya tersebut di antaranya melalui Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab), penguatan Unit Pelaksana Teknik (UPT) pembibitan, penambahan sapi indukan impor dan pengendalian pemotongan sapi betina produktif.
Untuk itu, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan mendorong wilayah Luwu Utara, Sulawesi Selatan untuk menggarap pembibitan ternak sapi potong. Sebab, daerah tersebut dinilai memiliki potensi yang bagus dan hanya perlu dikembangkan supaya dapat bermanfaat.
"Saya melihat memang belum sempurna, tapi dengan kesungguhan dan komitmen yang dimiliki oleh kepala daerah di Luwu Utara ini untuk mengoptimalkan potensi wilyahnya, maka semua akan berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan," kata Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, I Ketut Diarmita dalam keterangan resmi, Minggu 18 Februari 2018.
Menurut I Ketut Diarmita, komitmen daerah dalam menyiapkan dukungan potensi lokal, baik kesiapan lahan maupun pakan yang dibutuhkan sangat penting akrena akan menjadi dasar penentuan kelayakan untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah. Dengan demikian, program akselerasi peningakatn populasi sapi dapat terlaksana dengan baik.
Ia melanjutkan, sesuai rencana, Luwu Utara akan mendapat alokasi sekitar 400 ekor sapi jenis Brahman Cross yang nantinya akan ditempatkan di UPTD Sapi Potong Luwu Utara. Kemudian ia akan melakukan peninjauan di sekitar Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) dan berharap nantinya sapi yang akan diterima dapat berkembang secara cepat, sehingga UPTD ini dapat menjadi contoh yang lain. Ia berharap pada bulan Mei 2018 pembangunan UPTD sudah selesai dan dapat digunakan.
"Saya melihat Kabupaten Luwu Utara memiliki potensi pengembangan sapi dan potensi lahan pengembalaan, serta sumber daya manusia dibidang peternakan yang cukup bagus. Namun perlu adanya penataan lahan dan menambah rumput yang berkualitas untuk Hijauan Pakan Ternak," ucapnya.
Selain itu, disebutkan, karakteristik Sapi Brahman Cross berbeda dengan sapi Bali. "Sapi Brahman Cross enggan birahi kalau pakannya tidak cukup dan tidak cocok", ujarnya.