Spesifiknya, surat utang tersebut terbagi ke dalam tenor yang berbeda. Surat utang pertama yakni Global Bond dolar AS dengan masa tenor 10,5 tahun dengan nilai mencapai 1,65 miliar dolar AS. Surat utang ini akan jatuh tempo 15 Oktober 2030 dengan yield 3,90 persen.
Surat utang kedua yakni dengan masa tenor 30,5 tahun dengan nilai mencapai 1,65 miliar dolar AS. Surat utang ini akan jatuh tempo saat 17 Oktober 2050 dengan yield 4,25 persen.
Surat utang ketiga memiliki masa tenor 50 tahun dengan nilai 1 miliar dolar AS. Surat utang ini akan jatuh tempo saat 17 April 2070 dengan yield 4,50 persen.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan, langkah penerbitan surat utang tersebut bertujuan untuk menjaga keamanan pembiayaan serta menambah cadangan devisa Bank Indonesia (BI). Penerbitan tersebut dilakukan secara elektronik dan roadshow tanpa tatap muka.