Pemerintahan AS Kembali Dibuka, Ketum Kadin: Dampaknya Enggak Ada

Rully Ramli
Ilustrasi. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memutuskan untuk meloloskan Rancangan Undang-Undang (RUU) yang diajukan kongres. Keputusan ini kemudian juga menandai berakhirnya penutupan pemerintah AS yang berlangsung sejak 22 Desember 2018.

Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani mengatakan, dengan dibuka kembalinya pemerintahan AS, tidak begitu berdampak terhadap kinerja dagang Indonesia. Pasalnya, kapasitas dagang Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) tidak begitu signifikan.

"Ya buat kita sih ini sebenarnya dampaknya hampir enggak ada ya. Kecuali kalau yang kemarin tension antara China dan AS. Itu memang ada dampaknya," tutur Rosan di Jakarta, Senin (28/1/2019).

Rosan menjelaskan, saat ini porsi transaksi dagang Indonesia dengan AS hanya berada di kisaran 10 persen dari total nasional. Ia mengaku justru lebih khawatir, dengan adanya potensi pelemahan pertumbuhan ekonomi China, yang merupakan mitra dagang utama Indonesia.

"Kita lebih sensitif dengan penurunan pertumbuhan dengan China dibanding AS. Karena kalau dilihat trade kita dengan China itu kurang lebih 15 persen dari total trade kita," tutur Rosan.

Editor : Ranto Rajagukguk
Artikel Terkait
Nasional
5 hari lalu

RI-Eurasia Teken Kesepakatan Perdagangan Bebas, Perluas Pasar Sawit hingga Tekstil

Mobil
6 hari lalu

Penjualan Mobil di Indonesia Turun, Ekspor Justru Naik 

Nasional
8 hari lalu

Ketum Kadin Bertemu Menkeu Purbaya, Bahas Peluang Hilirisasi Semikonduktor

Internasional
12 hari lalu

Thailand Pertimbangkan Blokir Ekspor Bahan Bakar ke Kamboja Imbas Konflik Perbatasan Meningkat

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal