Sementara itu, realisasi belanja sampai Juni 2019 sebesar Rp1.034,5 triliun atau setara 42 persen target APBN. Angka ini tumbuh 9,6 persen dibandingkan periode yang sama di 2018
"Terjadi pertumbuhan belanja negara 9,6 persen di mana belanja kementerian/lembaga (K/L) Rp342,3 triliun, atau tumbuh 15,7 persen, dan belanja non K/L Rp 288,2 triliun atau tumbuh 9,8 persen," katanya.
Mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu memprediksi defisit anggaran hingga akhir tahun bisa mencapai Rp310,8 triliun atau 1,93 persen terhadap PDB. Dia menyebut, outlook tersebut deviasinya tidak terlalu jauh dibandingkan asumsi dalam APBN 2019 yang sebesar 1,84 persen.
Selain, pada neraca keseimbangan primer juga mencatat defisit Rp1 triliun. Hal ini berbalik dari periode yang sama di tahun lalu yang surplus Rp10 triliun.