Protes Relaksasi DNI, Hipmi: Ekonomi Tumbuh Dikuasai Asing untuk Apa?

Isna Rifka Sri Rahayu
Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)

JAKARTA, iNews.id - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) mengkritik kebijakan relaksasi daftar negatif investasi (DNI) dalam Paket Kebijakan Ekonomi ke-16. Meski harus diakui, tujuan kebijakan ini untuk mendorong pertumbuhan perekonomian nasional.

Ketua Umum Hipmi Bahlil Lahadalia mengatakan, pertumbuhan ekonomi yang tinggi memang penting. Namun, akan percuma jika harus mengorbankan usaha kecil mikro dan menengah (UMKM). Pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan menjadi jauh lebih penting.

"Tingginya pertumbuhan ekonomi nasional itu yang jadi keinginan pemerintah, itu memang penting tapi bagi saya itu saja tidak cukup. Kalau pertumbuhan hanya dikuasai oleh sekelompok orang untuk apa?" ujarnya di Menteng, Jakarta, Jumat (23/11/2018).

Menurut dia, pertumbuhan ekonomi yang sehat justru jalur masuknya melalui UMKM atau pengusaha yang berpusat di pedesaan. Pasalnya, pelaku bisnis ini berasal dari kalangan pendidikan rendah yang memulai bisnisnya sendiri.

"Bayangkan jika ini dibuka lalu investor asing masuk apa tidak jadi bencana?" kata dia.

Editor : Ranto Rajagukguk
Artikel Terkait
Bisnis
13 hari lalu

Pengusaha Muda Jadi Kunci di Era Bisnis Digital, HIPMI Jakpus Beberkan Faktanya!

Megapolitan
5 bulan lalu

Hipmi Jaya Gelar Rakerda 2025, Siap Dukung Pembangunan Jakarta

Nasional
10 bulan lalu

Sekjen Hipmi Dukung Keputusan UI terkait Disertasi Doktoral Bahlil Lahadalia

Bisnis
1 tahun lalu

Sosok Bahlil Lahadalia yang Digeser Jadi Menteri ESDM, Pernah Jualan Kue saat Sekolah

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal