Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, pembangkit listrik dari gas merupakan salah satu langkah mendukung kebijakan pemerintah untuk meningkatkan komposisi energi bersih sampai 2025. “Pembangunan proyek ini, merupakan langkah strategis yang kedepannya akan menjalankan komitmen pemerintah dalam mendukung energi baru dan terbarukan,” kata Nicke.
Pembangkitan listrik Jawa-1 melibatkan lebih dari 20 perusahaan baik dari dalam negeri maupun perusahaan internasional. Dengan nilai 1,8 miliar dolar AS (atau sekitar 26 triliun rupiah). Proyek ini akan menciptakan multiplier effect yang sangat luas bagi perekonomian wilayah Karawang, Bekasi, dan sekitarnya. Salah satunya adalah penyerapan tenaga kerja yang mencapai 5.000 orang pada masa konstruksi dan 200 orang pada masa operasi.
Darmin lantas mendorong agar pembangunan proyek-proyek strategis seperti IPP PLTGU Jawa-1 ini dilanjutkan dengan pembangunan infrastruktur strategis lainnya di seluruh Indonesia dengan kualitas, profesionalisme dan kecepatan tinggi.
“Infrastruktur gas diperlukan untuk mendukung pengembangan pembangkit listrik tenaga gas di seluruh Indonesia,” tuturnya.
Darmin berpesan kepada Pertamina, PLN, dan semua pihak yang terlibat agar kerjasa ma ini dijalankan sesuai dengan rencana langkah-langkah yang telah ditetapkan, sehingga pembangunan dapat berjalan lancar dan sesuai dengan waktu yang ditargetkan.