Perincian spesifik dari rencana tersebut dan tanggal mulainya masih belum diumumkan, namun dipastikan Hong Kong dan Singapura dapat memulai dengan satu penerbangan sehari. Penerbangan itu hanya akan mengangkut penumpang yang melakukan perjalanan di bawah wacana travel bubble, tidak termasuk bagi mereka yang transit melalui salah satu kota itu.
Perjalanan tersebut tetap akan mewajibkan para pelancong untuk dites Covid-19 sebelum keberangkatan. Hong Kong mungkin meminta pengunjung untuk mengikuti tes lain pada saat kedatangan. Pengunjung tidak perlu lagi menjalani karantina dan rencana perjalanan mereka tidak akan dikontrol.
Pihak berwenang tetap akan menyesuaikan atau bahkan kembali menangguhkan jumlah penerbangan berdasarkan situasi penyebaran virus corona. Tahun lalu, Hong Kong mencatat lebih dari 453.000 pengunjung datang dari Singapura, sedangkan sebaliknya Singapura mencatat 489.000 pengunjung. Selain Singapura, Hong Kong juga akan membuat rencana serupa dengan Makau dan China daratan.