"Kegiatan pengembangan irigasi perpompaan telah dilaksanakan selama kurun waktu tiga tahun (2016-2018). Total dari kegiatan irigasi perpompaan telah terbangun sebanyak 3.109 unit," kata Dadih Permana.
Dengan estimasi luas layanan irigasi perpompaan per unit seluas 20 hektare, maka luas areal yang dapat diairi pada musim kemarau seluas 62,18 ribu hektare. Jika dengan adanya kegiatan mampu memberikan penambahan indeks pertanaman 0,5, maka akan terdapat penambahan luas tanam seluas 31,09 ribu ton dan penambahan produksi sekitar 161,66 ribu ton.
Sementara, pengembangan embung/dam parit/long storage dalam empat tahun terakhir (2015-2018), mencapai 2.683 unit. Dengan estimasi luas layanan dari embung pertanian (embung/dam parit/long storage) 25 hektar, maka potensi pelaksanaan kegiatan pengembangan embung/dam parit/long storage akan mampu memberikan dampak pertanaman seluas 67,07ribu ton.
"Jika dalam pelaksanaan mampu memberikan indeks pertanaman 0,5 maka potensi penambahan produksi pertanaman mampu mencapai 523,18 ribu ton," ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan pentingnya rehabilitasi jaringan irigasi untuk mencapai target swasembada padi. Salah satunya dengan mengoptimalisasi irigasi pertanian.
"Irigasi adalah kunci meraih swasembada pangan. Yang telah dilakukan yaitu sudah membangun irigasi seluas 3 juta hektar, normalisasi sungai dan bendungan, pompanisai dan membangun embung untuk menampung air," kata Mentan Amran.