JAKARTA, iNews.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merombak direksi dan komisaris sejumlah perusahaan pelat merah. Beberapa nama menjadi sorotan publik.
Erick menegaskan, perombakan direksi BUMN dilakukan karena beberapa pertimbangan. Selain proyeksi ke depan serta business model, figur yang menempati kursi direksi diputuskan berdasarkan penilaian.
“Penentuan direksi dilakukan sesuai dengan asessment. Jadi tidak ada di situ saya like and dislike. Tidak mungkin dong saya sejak awal bilang AHKLAk, tapi ada begitu,” kata Erick dalam Manager Forum ke-47 MNC Group bertajuk “Peran BUMN dalam Pemulihan Ekonomi Post Covid-19 & Corporate Business Update”, Kamis (25/6/2020). Manager Forum berlangsung secara virtual dengan dihadiri Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT).
AHKLAK yang dimaksud Erick yakni slogan Kementerian BUMN yang berarti Amanah, Kompetensi, Harmonis, Loyalitas, Adaftif, dan Kolaborasi. Dalam beberapa kesempatan sebelumnya, Erick selalu menyebutkan pentingnya AKHLAK ini.
Erick menegaskan, dalam menentukan direksi, prioritas pertama yakni talent dari dalam. Hal ini antara lain telah diterapkan di Pelindo yang direksinya merupakan pejabat dari internal.