JAKARTA, iNews.id - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terus mendorong keberlangsungan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19). Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memberikan semangat dengan menyebut mereka sebagai pejuang ekonomi.
"Di dalam masa pandemi Covid-19, pelaku ultra mikro ini juga termasuk yang akan mendapatkan relaksasi berupa penundaan pembayaran cicilan pokok selama 6 bulan dan subsidi bunga kredit. Di sela waktumu, saya ingin kembali mengajak para pejuang ekonomi untuk tetap semangat," ujar Sri Mulyani seperti dikutip akun instagram di Jakarta, Senin (20/7/2020).
Dia menuturkan pemerintah senantiasa berusaha hadir mendampingi, salah satunya melalui pembiayaan ultra mikro (UMi). Pembiayaan UMi ini berbeda dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR). KUR menyasar usaha mikro dan kecil dengan fasilitas pembiayaan Rp25 juta (mikro), dan Rp 500 juta (ritel).
"Maka UMi menyasar usaha mikro yang berada di lapisan terbawah. Karena usaha mikro di lapisan terbawah belum bisa difasilitasi perbankan melalui KUR (tidak bankable).
Maka fasilitas pembiayaan UMi dapat membantu, yaitu pembiayaan maksimal Rp10 juta per nasabah," katanya.
Dia menuturkan pemerintah menunjuk BLU Pusat Investasi Pemerintah (PIP) sebagai coordinated fund pembiayaan UMi. Pembiayaan UMi disalurkan melalui Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB), seperti PT Pegadaian (Persero), PT Bahana Artha Ventura (bekerja sama dg koperasi dan lembaga keuangan mikro), serta PT Permodalan Nasional Madani (Persero).
Sejak diluncurkan pada pertengahan 2017 hingga bulan Juli 2020, pembiayaan UMi telah membantu sebanyak 2.257.021 debitur yang tersebar di seluruh Indonesia. Menariknya, mayoritas debitur adalah perempuan (93 persen). Ini berarti banyak perempuan yang turut menopang aktivitas ekonomi skala usaha ultra mikro.
"Jumlah mereka yang memanfaatkan pun terlihat bertumbuh positif selama empat tahun berturut-turut," ujar Sri Mulyani.