JAKARTA, iNews.id - Para serikat buruh yang tergabung dalam Gerakan Kesejahteraan Nasional (Gekanas) menggelar unjuk rasa bersama menentang wacana revisi Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Wacana revisi tersebut dinilai terlalu berpihak pada kepentingan pengusaha.
Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik, dan Mesin Serikat (FSP LEM), Arif Minardi mengatakan, buruh tidak anti dengan revisi UU 13/2003. Namun, mereka menolak keras jika revisi ini merugikan buruh.
Salah satu wacana yang muncul dari revisi tersebut yaitu pengason dikurangi. Selain itu, perjanjian kontrak waktu tetap (PKWT) sebelum menjadi karyawan tetap juga diperpanjang dari 2 tahun menjadi 5 tahun.
Di samping itu, kata Arif, jenis-jenis pekerjaan outsourcing juga bakal diperluas sementara buruh akan semakin mudah di-PHK oleh perusahaan.
"Ini UU Ketenagakerjaan yang menyangkut 51 juta pekerja formal yang bekerja, saat ini mereka terancam bahwa pengason akan dihapus, dikurangi, kemudian tenaga kerja kontrak dimudahkan di-PHK," kata dia di Jakarta, Rabu (21/8/2019).