Menurut Basuki, ruas ini menjadi jalur terdekat dari Pelabuhan Mumugu dengan penduduk di kawasan Pegunungan Tengah. Keberadaan jalan tersebut sangat vital untuk mengurangi biaya logistik dan menurunkan tingkat kemahalan di kawasan Pegunungan Tengah, Papua.
Dia menjelaskan, sepanjang 2016-2019, pemerintah telah merencanakan program pembangunan 35 jembatan pada segmen 5 Jalan Trans Papua. 35 jembatan tersebut dengan rincian 14 jembatan dibangun PT Istaka Karya senilai Rp184 miliar dan 21 jembatan dikerjakan PT Brantas Abipraya senilai Rp246,8 miliar.
"Tanpa adanya jembatan, para pengguna jalan harus melintas sungai pada ruas ini. Saat ini progres pembangunan 35 jembatan tersebut sudah selesai 70 persen," kata dia.
Untuk itu, kata Basuki, pemerintah akan menghentikan sementara pembangunan jalan dan jembatan di segmen tersebut. Keberlanjutan pengerjaan proyek itu menunggu rekomendasi TNI/Polri saat kondisi keamanan mulai kondusif.
"Kami mendukung sepenuhnya upaya dan langkah cepat aparat keamanan, baik TNI maupun Polri, untuk menemukan dan menindak tegas para pelaku," katanya.