Untuk kinerja tahun sebelumnya, telah disalurkan Rp2,09 triliun. Adapun, 100 persen daerah penerima yang terdiri dari 62 daerah tertinggal dan 147 daerah non tertinggal telah disalurkan penyaluran tahap I sebesar 50 persen alokasi, dan 11 daerah diantaranya telah disalurkan tahap kedua.
Untuk jatah Rp4 triliun kinerja tahun ini, sebesar Rp1 triliun dialokasikan sebagai reward untuk kinerja pengendalian inflasi, yang kemudian akan dialokasikan dalam tiga periode.
"Karena ini yang paling penting adalah harga stabil, tapi kesejahteraan masyarakat terutama penurunan kemiskinan, stunting, peningkatan penggunaan produk dalam negeri, penghapusan kemiskinan ekstrem, peningkatan investasi, dan percepatan belanja daerah menjadi lebih baik," ucapnya.
Maka alokasi Rp3 triliun juga diberikan untuk kategori-kategori yang berhubungan dengan kesejahteraan masyarakat di atas. Jika reward ini diberikan, maka benar-benar menggambarkan suatu progres.
Rencana penggunaan insentif fiskal kepada masyarakat langsung diberikan mencapai Rp781,9 miliar yang antara lain berupa bantuan modal, bansos, peralatan, bibit, benih sebesar Rp474,5 miliar. Kemudian program kegiatan kepada masyarakat miskin sebesar Rp68,5 miliar.
"Juga mencakup belanja lainnya yang diserahkan kepada masyarakat Rp200,48 miliar, subsidi bunga dan subsidi lainnya Rp31 miliar, dan pemberian beasiswa sebesar Rp7,46 miliar," ujarnya.