Sri Mulyani Bertemu Presiden Bank Dunia hingga Menkeu AS, Ini yang Dibahas

Michelle Natalia
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama Menkeu AS Jannet Yellen (tengah) Didampingi Duta Besar Indonesia untuk AS Rosan Roeslani (kanan) (Foto: Instagram @smindrawati)

WASHINGTON DC, iNews.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan pertemuan bilateral dengan berbagai pihak dalam kunjungannya ke Washington DC, Amerika Serikat (AS). Pertemuan itu di antaranya dengan Presiden dua Lembaga keuangan internasional yaitu Asian Development Bank (ADB) dan Bank Dunia, dan pertemuan bilateral dengan beberapa negara mitra utama, yaitu Menteri Keuangan AS, Malaysia, Agentina, dan Brazil.

Dalam pertemuan dengan Presiden ADB Masatsugu Asakawa, Sri Mulyani mendiskusikan upaya-upaya konkret untuk dapat segera mewujudkan mekanisme transisi energi melalui percepatan penghentian pembangkit listrik tenaga batu bara dan secara bersamaan, mengembangkan energi alternatif terbarukan. 

"Transisi energi merupakan salah satu target capaian dari Presidensi G20 Indonesia," ujar Sri Mulyani dalam keterangan yang diterima, Rabu (20/4/2022).

Sementara pertemuan dengan Presiden Bank Dunia David Malpass, dia membicarakan antara lain mengenai peningkatan kerja sama antara Bank Dunia dan Pemerintah Indonesia. Dalam hal ini, Bank Dunia telah menjadi mitra pemerintah dalam proses reformasi kebijakan di Indonesia.

"Saat ini, pemerintah Indonesia sedang melakukan reformasi kebijakan fiskal, antara lain dengan menata dan memperkuat hubungan pemerintah pusat dan daerah agar lebih sinergis dan seimbang," kata dia.

Sementara pertemuan dengan Menkeu AS Janet Yellen banyak membahas mengenai agenda-agenda prioritas pada Presidensi G20 Indonesia. 

Salah satu agenda yang menjadi target deliverables adalah pembentukan fasilitas pembiayaan untuk pencegahan, kesiapsiagaan dan penangangan pandemi di masa depan sebagai bagian dari penguatan arsitektur kesehatan internasional, di mana Janet memberikan dukungan penuh atas pencapaian target dimaksud. 

"Pandemi harus dapat diantisipasi dan ditangani sejak dini. Apabila tidak, maka biaya yang diperlukan untuk mengatasinya akan menjadi sangat jauh lebih besar," ucap Sri Mulyani.

Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait
Nasional
3 hari lalu

Purbaya soal Bank Dunia Wanti-Wanti Defisit RI hingga 2027: Suka-Suka Dia

Nasional
4 hari lalu

Bank Dunia Proyeksi RI Defisit hingga 2027, Purbaya: Selama Ini Sering Meleset

Nasional
7 hari lalu

Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah ke Rp16.723 per Dolar AS

Nasional
14 hari lalu

Kelakar Prabowo saat Undang Putin ke Indonesia: Jangan ke India Saja

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal