JAKARTA, iNews.id - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan berbagai instrumen untuk pembiayaan negara. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, akan melelang surat berharga negara (SBN) Rp1.142,8 triliun.
"Ini akan jadi fokus kita untuk pembiayaan utang kompetitif," ujar Sri Mulyani di Gedung Kemenko, Jakarta, Jumat (14/8/2020).
Mengutip, buku nota keuangan RAPBN 2021, pembiayaan utang di tahun depan lebih rendah 6,4 persen dibandingkan dengan APBN 2020 atau Perpres 72 Tahun 2020 sebesar Rp Rp1.220,46 triliun.
Sebagian besar pembiayaan utang dalam APBN 2021 akan dipenuhi dari penerbitan SBN. Sementara, instrumen pinjaman akan lebih banyak dimanfaatkan terutama untuk mendorong kegiatan atau proyek prioritas pemerintah.
Pembiayaan utang pemerintah sampai akhir 1990-an sebagian besar berupa pinjaman luar negeri yang bersumber dari lembaga bilateral dan multilateral, serta bersifat tidak dapat diperdagangkan (non-tradable). Saat ini, komposisi utang pemerintah didominasi instrumen pasar keuangan, yaitu SBN, dengan persentase terhadap total utang mencapai 84 persen pada 2019.
Selain itu, pemerintah juga menjaga keseimbangan makro dengan menahan komposisi portofolio utang secara optimal. Di mana pengelolaan utang dilakukan dengan menjaga komposisi, antara lain komposisi utang domestik dan utang valas, serta komposisi instrumen SBN dan pinjaman.