JAKARTA, iNews.id - Risiko tekanan inflasi di Indonesia telah muncul pada tahun lalu. Namun, dengan adanya perang Rusia-Ukraina yang masih berlangsung membuat risiko inflasi dan lonjakan harga komoditas semakin parah.
Mengenai situasi tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan inflasi di tahun 2022 bakal meningkat mendekati level 4 persen.
"Inflasi akan cenderung dekat 4 persen. Realisasi ini lebih tinggi dibandingkan tahun 2021 yang di bawah 2 persen. Tentunya ini akan jadi perhatian khusus ke depannya," ujar Sri Mulyani dalam Rapat Kerja dengan Badan Anggaran DPR di Jakarta, Kamis (19/5/2022).
Sri Mulyani mewaspadai lonjakan inflasi akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sebelumnya, pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di kisaran 4,8-5,5 persen di tahun 2022.
"Kenaikan inflasi dan suku bunga ini akan memberikan tekanan terhadap pertumbuhan ekonomi," kata dia.