JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, menyebut pendapatan negara menembus Rp647,2 triliun per Maret 2023. Pendapatan tersebut mencapai 26,3 persen dari total target APBN 2023.
"Pendapatan negara per Maret 2023 mengalami pertumbuhan sebesar 29 persen dibandingkan tahun sebelumnya," ujar Sri Mulyani, dalam Konferensi Pers APBN KITA Edisi April 2023 di Jakarta, Senin (17/4/2023).
Belanja negara di sisi lain tercatat sebesar Rp518,7 triliun, atau 16,9 persen dari target APBN 2023. Angka ini tumbuh 5,7 persen secara year-on-year (yoy).
Sementara itu, posisi APBN hingga akhir Maret 2023 masih mencatatkan surplus sebesar Rp128,5 triliun, atau 0,61 persen dari PDB. Keseimbangan primer, di sisi lain, juga tercatat surplus Rp228,8 triliun.
Kendati demikian, Sri Mulyani masih mewaspadai gejolak perekonomian global yang masih berlangsung. Terlebih lagi, dirinya baru saja kembali dari Washington DC setelah bertemu para policy makers, seperti para menteri keuangan dan gubernur bank sentral dalam menyikapi perkembangan terkini.
"PMI manufaktur global kembali ke zona kontraksi, dimana aktivitas manufaktur di hampir 60 persen negara G20 dan ASEAN-6 masih kontraktif, sementara India dan Indonesia masih ekspansif," ungkap Sri Mulyani
Selain itu, dia menyebutkan bahwa volatilitas harga komoditas masih membayangi. "Harga gas dan batu bara dalam tren menurun, sementara harga minyak dan komoditas pangan masih volatile," tutur Sri Mulyani.