JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menuturkan, risiko global masih harus diwaspadai di 2024. Hal ini disebabkan masih melemahnya ekonomi global, suku bunga relatif tinggi, hingga geopolitik menimbulkan disrupsi dan tekanan inflasi.
Selain itu, Sri Mulyani menyebut dampak perubahan iklim juga menjadi semakin nyata.
"Arsitektur RAPBN 2024 ditujukan untuk mempercepat transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers RAPBN dan Nota Keuangan Tahun 2024 di Jakarta, Rabu (16/8/2023).
Sri Mulyani menambahkan, APBN tetap berperan sebagai shock absorber, melindungi rakyat dan stabilisasi ekonomi dari guncangan global, berupa stabilisasi harga pangan, ketahanan energi, dan pengendalian inflasi.
"Selain itu, APBN juga berperan sebagai akselerator transformasi ekonomi baik itu human capital, physical capital, natural capital, dan reformasi institusional," tuturnya.