“Bisa dari pinjaman program dari development partner baik bilateral atau multilateral dengan potensi 1,3 miliar dolar AS dan 850 juta Euro. Kita juga bisa menerbitkan SBN valas yaitu Samurai Bond juga bisa di-upsize yang saat ini mencapai 150 milliar Yen,” kata dia.
Dari sisi permintaan, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu juga menyebut, pemerintah bisa memanfaatkan investor institusi seperti Badan Layanan Umum (BLU) pemerintah untuk membeli surat utang pemerintah hingga Rp12 triliun.
Selain itu, pemerintah juga menyiagakan bond stabilization framework untuk menjaga agar pembiayaan pemerintah tetap stabil dan berkelanjutan. Pemerintah terus memantau minat, terutama para investor jangka panjang surat utang pemerintah.
"Kita tetap akan terus melakukan action sesuai jadwal, sama seperti BI punya jadwal RDG (rapat dewan gubernur). Dalam hal ini, keputusan mengenai apa mengambil atau tidak didasarkan pada kondisi kas keuangan negara kita. Kita akan terus sikapi hati-hati dari persepsi market sampai persepsi mengenai risiko yang cukup stabil," ujarnya.