Dia menuturkan hasil survei membawa pesan sangat jelas, pelaksanaan Integrasi Ekonomi ASEAN saat ini sedang berada dalam masa jeda. Karena itu penting bagi ASEAN, termasuk dengan para negara anggotanya mempercepat langkah mereka agar bisa mencapai poin-poin komitmen yang tertuang dalam AEC Blueprint 2025.
"Saat ini, kalangan pebisnis Eropa sedang melakukan penyesuaian strategi bisnis agar sesuai dengan kondisi lingkungan lokal ketimbang menunggu adanya kemajuan yang substansial dari integrasi ekonomi kawasan," katanya.
Lebih lanjut, para pelaku bisnis Eropa juga khawatir mengenai kurangnya perkembangan FTA (Perjanjian Dagang Bebas) lebih lanjut dalam kawasan ASEAN, terutama pembicaraan panjang mengenai FTA antar kawasan (Uni Eropa dan ASEAN) yang dinilai lebih memberikan banyak keuntungan daripada FTA bilateral.
"Secara nyata, para pebisnis Eropa menginginkan Komisi Eropa untuk mempercepat laju negosiasi dan keterlibatan Uni Eropa dengan Asia Tenggara,“ ujar Executive Director EU-ASEAN Business Council, Chris Humphrey.