Dia membeberkan terus melakukan penguatan kelembagaan, penguatan budaya kerja dan transformasi digital, di mana sedapat mungkin teknologi digital mampu meningkatkan kualitas dan kecepatan pelayanan serta mengurangi kemungkinan interaksi yang bisa berujung kepada masalah tata kelola.
"Kita terus memfokuskan pada perbaikan efisiensi dan perbaikan anggaran kita," ucapnya.
Adapun berbagai inisiatif yang dilakukan adalah dengan semangat Kemenkeu Satu.
"Karena selama ini begitu anggaran, SDM, dan organisasi berfokus pada unit Eselon I, terjadi berbagai inefisiensi dan ketidakoptimalan baik dalam pengelolaan organisasi, mobilisasi SDM, maupun dalam pencapaian berbagai target," tutur Sri Mulyani.
Dia menyebut, dengan bekerja sebagai Kemenkeu Satu, ini akan memberikan dampak yang jauh lebih baik dan dari sisi kemampuan, bisa saling mendukung konsistensi di dalam pelayanan.
"Sejak 2019 hingga 2023, tren belanja dari birokrasi di Kemenkeu itu justru mengalami penurunan pada saat anggaran belanja secara total meledak tinggi karena adanya pandemi. Birokrasi di Kemenkeu kita terus coba efisiensikan, termasuk pada saat kita harus menjadi host dari berbagai event internasional yang sifatnya satu kali seperti G20 dan berbagai tim adhoc seperti Satgas BLBI yang juga dalam hal ini membutuhkan dukungan anggaran," tuturnya.