Ia menjelaskan tiga laboratorium satelit yang sudah ada yaitu di Kantor Pelayanan Utama (KPU) Tanjung Priok, KPU Soekarno-Hatta, dan KPPBC Dumai. Sementara tambahan tiga laboratorium yang baru diresmikan yaitu di KPPBC Tanjung Emas, KPPBC Merak, dan KPPBC Bandar Lampung. Kemudian tambahan tiga laboratorium bergerak rencananya akan digunakan untuk mendukung uji dan identifikasi barang di wilayah Jakarta, Medan, dan Surabaya.
"Harapan kami laboratorium strategis ini bisa dimanfaatkan masyarakat. Tahun depan akan menjadi dua puluh tiga laboratorium," kata Heru.
Sementara itu, Direktur Teknis dan Kepabeanan DJBC, Fadjar Donny, menjelaskan pihaknya memproyeksikan penambahan 17 laboratorium satelit bea cukai di seluruh wilayah Indonesia. Dengan begitu, Bea Cukai dapat memeriksa barang ekspor yang saat ini mayoritas masih diperiksa oleh surveyor.
"Laboratorium tersebut sifatnya spesialisasi, sesuai produk yang dominan di daerahnya," kata dia.
Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, rata-rata waktu dwelling time di empat pelabuhan utama di Indonesia masih berada di kisaran tiga hari hingga akhir tahun 2017 yaitu Pelabuhan Belawan Medan 3,77 hari, Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta 3,54 hari, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya 5,54 hari, dan Pelabuhan Makassar 0,82 hari.