JAKARTA, iNews.id - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyatakan, 56 juta pekerjaan bakal terdampak digitalisasi pada era Revolusi Industri 4.0. Tenaga kerja harus siap beradaptasi dengan perubahan teknologi yang begitu cepat.
"56 juta pekerjaan akan terdampak digitalisasi, kalau mereka tidak punya skill (keterampilan), tidak kenal inovasi, mereka akan semakin terpinggirkan," kata Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kemnaker Bambang Satrio Lelono, Selasa (24/9/2019).
Meski banyak pekerjaan yang hilang, Bambang menyebut Revolusi Industri 4.0 bakal menciptakan pekerjaan-pekerjaan baru yang tidak pernah ada pada 20 tahun silam. Misalnya, animator, youtuber, dan web developer.
Dia yakin ke depan makin banyak pekerjaan-pekerjaan baru yang memanfaatkan teknologi. Oleh karena itu, tenaga kerja di sektor-sektor seperti pertambangan dan otomotif harus siap menghadapi digitalisasi.
"Umpamanya di sektor tambang, di mana tambang tutup terjadi PHK," kita perlu juga menyusun program pelatihan untuk mereka agar punya skill sehingga bisa masuk ke kerja-kerja baru yang tumbuh," tuturnya.
Apalagi, menurut dia, Indonesia tengah menghadapi bonus demografi yang menentukan arah pembangunan ke depan. Bonus demografi tidak serta merta menguntungkan Indonesia apabila tidak dikelola dengan benar.
"Kalau mereka tidak punya skill, mereka akan menjadi beban negara, bukan bonus demografi, tapi bencana demografi," ucapnya.