Proyek penataan yang menelan biaya APBN sebesar lebih dari Rp27 miliar ini meliputi pembangunan sejumlah fasilitas seperti amphitheater dan rumah budaya untuk kegiatan seni dan budaya lokal yang diharapkan bisa mendatangkan pemasukan devisa, membuka lapangan kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal.
Selanjutnya Luhut meninjau pembangunan kawasan pariwisata Puncak Waringin dan viewing deck-nya, yang diproyeksikan menjadi sentra souvenir dan pusat kegiatan perbelanjaan produk-produk tradisional di Labuan Bajo yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat lokal. Kedua objek wisata ini ditargetkan dapat selesai akhir tahun 2020. Luhut mengingatkan pemerintah setempat untuk tidak abai merawat infrastruktur tersebut.
"Kalau sudah dibangun begini, jangan lupa dirawat. Karena dengan begitu orang akan berinvestasi. Sekarang banyak yang akan masuk. Tata Kota Anda semakin baik, kabel listrik, telepon, semua di bawah. Ini akan buat kota jadi lebih bagus. Pelabuhan (peti kemas) kan akan dipindahkan, jadi pelabuhan bersih. Lalu lagi dibuat jalan, trotoar. Dulu masalah di sini kan air, tapi tadi Pak Basuki mengatakan ada sumber air yang akan disalurkan menggunakan pipa. Saya juga kaget melihat (perkembangan) ini. Itu komitmen Presiden. Ini kan spot wisata, destinasi wisata prioritas," katanya.