Pertumbuhan ekonomi di AS melambat sejak tahun lalu, dan tingkat pengangguran telah meningkat. Inflasi, yang mengukur laju kenaikan harga, juga telah turun mendekati targetnya sebesar 2 persen, yaitu sekitar 2,5 persen pada Juni.
Analis mengatakan bahwa pengumuman tersebut menunjukkan kekhawatiran yang lebih besar terhadap pasar kerja daripada pertemuan terakhir pada bulan Juni.
Kepala Pendapatan Tetap di Jupiter Asset Management, Matthew Morgan mengatakan bahwa keputusan untuk menunda penurunan suku bunga dapat terbukti keliru.
"Jika The Fed menunggu hingga ada kejelasan tentang pengangguran dan inflasi sebelum memangkas suku bunga, maka sudah terlambat. Keseimbangan risiko saat ini sudah menunjukkan bahwa sudah waktunya untuk melanjutkannya," ucap Morgan.
Langkah-langkah The Fed untuk menurunkan suku bunga menjadi rumit karena Pemilu Presiden AS yang akan datang. Analis mengatakan, pemangkasan menjelang pemungutan suara pada November dapat menguntungkan calon presiden dari Partai Demokrat, karena bantuan mengalir ke rumah tangga dan bisnis dalam bentuk penurunan biaya pinjaman untuk rumah, mobil, kartu kredit, dan pinjaman lainnya.
Sementara, calon dari Partai Republik Donald Trump telah mengisyaratkan bahwa langkah tersebut akan dianggap sebagai permainan politik dan melemahkan klaim bank atas independensi politik.