Sebagai salah satu pusat ekonomi dunia, ekonomi China sempat lumpuh pada masa pandemi Covid-19. China memberlakukan penguncian dan penutupan perbatasan nyaris 3 tahun karena masifnya penyebaran virus Corona. Namun pada 8 Januari 2023, pemerintah China melonggarkan segala aturan dan mulai membuka perbatasan negaranya.
Dengan kebijakan China tersebut, pemulihan ekonomi global akan berangsur terjadi. Ini dianggap sebagai sebuah tren yang patut dicermati.
Guardian menyebut China akan menggunakan berbagai pendekatan demi memajukan kembali pertumbuhan ekonominya. Pemerintah China berani menghabiskan banyak dana untuk konstruksi.
Pada 2023, tren yang diprediksi juga akan terjadi adalah meningkatnya kebangkrutan. Itu dipicu naiknya suku bunga yang akan berimbas pada perusahaan atau masyarakat yang sudah meminjam dana terlalu banyak. Sementara itu, harga komoditas gas dan listrik diprediksi bakal melonjak 23 persen pada tahun ini.