JAKARTA, iNews.id - Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dinilai menjadi penyangga ekonomi nasional di tengah ketidakpastian akibat pandemi Covid-19. Diharapkan pelaku UMKM dapat menahan angka pengangguran dan menekan angka kemiskinan.
“UMKM itu sudah berkali-kali menghadapi situasi sulit, krisis. Kelebihan dari UMKM yang kecil-kecil ini cepat melakukan perubahan. Banting setirnya itu cepat,” kata Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (10/10/2020).
Teten mengatakan, alasan itulah yang membuat pemerintah mengalokasikan anggaran yang besar dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Ada pula program restrukturisasi pinjaman, termasuk memberikan hibah modal kerja bagi UMKM yang belum bankable.
“Dari sisi demand kita coba bantu penyerapan lewat belanja kementerian dan lembaga. Kami mendapatkan komitmen dari Kementerian BUMN, capex di bawah Rp14 miliar ini sekarang diperuntukkan untuk UMKM,” ujar Teten.
Selain itu, Kemenkop UKM telah membuat beberapa program pendampingan, konsultasi, pelatihan, baik secara virtual dan langsung. Tujuannya untuk membantu UMKM beradaptasi dan inovasi bisnis merespons perkembangan baru, khususnya terkait teknologi.