JAKARTA, iNews.id - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama pemerintah mencermati cara menangkal sentimen negatif global terhadap sawit nasional. Pasalnya, Uni Eropa akan memberlakukan larangan pemanfaatan kelapa sawit dan produk turunannya.
Ketua Umum Kadin Rosan Perkasa Roeslani mengatakan, keduanya konsisten mempromosikan sustainable development (pembangunan berkelanjutan). Pasalnya, Indonesia telah menerapkan tata kelola sawit berdasarkan Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) yang memiliki standar di atas rata-rata kriteria yang dipersyaratkan oleh lembaga sertifikasi internasional.
"Indonesia memiliki industri sawit yang berkaitan dengan ISPO yang memiliki standar tinggi dari kriteria lembaga sertifikasi internasional. Tapi masih punya banyak kendala," ujarnya di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (31/7/2019).
Seperti diketahui, ISPO ditetapkan pada 2009 oleh pemerintah agar semua pihak di sektor kelapa sawit memenuhi standar pertanian yang telah ditetapkan dengan tujuan untuk meningkatkan daya saing produk sawit Indonesia di pasar global. Sistem sertifikasi ISPO mengacu kepada standar internasional dan penilaian kesesuaian Komite Akreditasi Nasional (KAN).
Tak hanya dukungan dalam sertifikasi ISPO, Kadin juga berharap agar Indonesia-EU Comprehensive Economic Agreement dapat segera terealisasi. Pasalnya dalam persaingan pasar sawit dunia, Indonesia mulai tergeser oleh Malaysia dan India yang memiliki Comprehensive Economic Cooperation Agreement India-EU.