Usai Lebaran, Menko Darmin Kejar OSS hingga Jaga Defisit Perdagangan

Isna Rifka Sri Rahayu
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution. (Foto: iNews.id/Ade Miranti)

Sayangnya, ada beberapa hal yang tidak bisa diperbaiki dengan upaya-upaya yang telah dilakukan pemerintah selama ini. Oleh karenanya, ke depannya pemerintah harus mulai menghidupkan investasi yang berorientasi ekspor.

"Tapi semetara itu investasi perlu waktu. Kita harus cari jalan supaya produk-produk kita bisa tingkatkan ekspor," ujarnya.

Ia melanjutkan, terutama untuk ekspor produk kelapa sawit (crude palm oil/CPO) yang saat ini turun akibat tarif bea masuknya yang tinggi. Pada kunjungan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi ke Indonesia kemarin, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta untuk memerhatikan tingginya tarif bea masuk atas produk CPO dari Indonesa.

"Mudah mudahan ada solusinya salah satunya resolusi dengan Modi mestinya kita bisa kembali ke neraca perdagangan yang positif tidak negatif seperti sekarang," kata dia.

Presiden juga meminta agar investor India berinvestasi di bahan baku petrochemical dan kimia dasar untuk mengurangi impor bahan baku industri farmasi. Sebab, industri ini sudah mulai berkembang, namun impor bahan bakunya masih terbilang tinggi.

Editor : Ranto Rajagukguk
Artikel Terkait
Makro
1 hari lalu

Kaleidoskop 2025: Deretan Paket Stimulus Pemerintahan Prabowo untuk Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
9 hari lalu

Pengumuman! ASN Boleh WFA pada 29-31 Desember 2025

Nasional
9 hari lalu

Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah ke Rp16.723 per Dolar AS

Nasional
9 hari lalu

Jasa Marga Beri Diskon Tarif Tol 20 Persen saat Nataru, Berikut Daftarnya 

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal