Sayangnya, ada beberapa hal yang tidak bisa diperbaiki dengan upaya-upaya yang telah dilakukan pemerintah selama ini. Oleh karenanya, ke depannya pemerintah harus mulai menghidupkan investasi yang berorientasi ekspor.
"Tapi semetara itu investasi perlu waktu. Kita harus cari jalan supaya produk-produk kita bisa tingkatkan ekspor," ujarnya.
Ia melanjutkan, terutama untuk ekspor produk kelapa sawit (crude palm oil/CPO) yang saat ini turun akibat tarif bea masuknya yang tinggi. Pada kunjungan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi ke Indonesia kemarin, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta untuk memerhatikan tingginya tarif bea masuk atas produk CPO dari Indonesa.
"Mudah mudahan ada solusinya salah satunya resolusi dengan Modi mestinya kita bisa kembali ke neraca perdagangan yang positif tidak negatif seperti sekarang," kata dia.
Presiden juga meminta agar investor India berinvestasi di bahan baku petrochemical dan kimia dasar untuk mengurangi impor bahan baku industri farmasi. Sebab, industri ini sudah mulai berkembang, namun impor bahan bakunya masih terbilang tinggi.