Menurut dia, pertimbangan lockdown dari sisi ekonomi atau politik kerap bias, terutama saat datang dari ekonom atau politikus.
“Dalam pilihan menyelamatkan ekonomi atau mengatasi wabah, banyak ekonom yang mengutamakan ekonomi yang utama untuk diselamatkan, pandangan ini keliru," ujarnya.
Dia melihat ekonomi China, Iran, dan Italia praktis berhenti akibat wabah virus corona sehingga opsi lockdown diambil.
"Pelajaran yang bisa diambil, kalau gagal mengatasi wabah maka ekonomi akan jatuh, tidak ada yang bisa diselamatkan," ucap Drajad.
Senada, Ekonom Indef, Abra Talattov menilai, opsi lockdown perlu diambil meski terdapat konsekuensi aktivitas ekonomi berhenti dalam jangka pendek.
"Ini bagaikan pil pahit jangka pendek yang harus ditelan untuk menyelamatkan ekonomi jangka panjang," ucapnya.