Utang Negara Miskin Capai Rp956,50 Triliun, Bank Dunia Ingatkan Potensi Gagal Bayar

Aditya Pratama
Presiden Bank Dunia David Malpass. (Foto: Reuters)

Malpass menyampaikan, dia akan bergabung dalam pertemuan dengan kepala lembaga internasional dan otoritas China di Negeri Tirai Bambu pada pekan depan. Pertemuan tersebut membahas keringanan utang untuk negara-negara miskin, kebijakan Covid-19, gejolak sektor properti, dan masalah ekonomi lainnya.

"China adalah salah satu kreditur besar. Jadi, sangat penting bagi China untuk terlibat dalam masalah ini dan memikirkan ke mana dunia akan pergi, serta tanggap untuk bekerja dengan apa yang perlu dilakukan untuk mencapai keberlanjutan bagi negara-negara tersebut," ucap Malpass.

Secara terpisah, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), Kristalina Georgieva mengatakan, perubahan pada kerangka kerja sama G20 tentang restrukturisasi utang diperlukan. Hal ini di antaranya untuk mempercepat penanganan utang, membekukan pembayaran layanan utang begitu suatu negara meminta bantuan, dan membuka proses untuk negara berpenghasilan menengah seperti Sri Lanka.

"Kami khawatir ada risiko kepercayaan pada resolusi utang terkikis pada saat tingkat utang sangat tinggi. Kami tidak melihat pada titik ini risiko krisis utang sistemik," ucap Georgieva.

Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait
Nasional
10 jam lalu

Kunjungi Indonesia, Ketua MPR China Temui Prabowo di Istana Besok

Nasional
12 jam lalu

Purbaya Ungkap Isi Pertemuan dengan Rosan, Bahas Utang Kereta Cepat Whoosh

Nasional
1 hari lalu

Tak Hanya Bandara, Mantan Karyawan Sebut Ada Pelabuhan Privat Milik IMIP 

Internasional
6 hari lalu

China Klaim Warganya Jadi Target Pembunuhan dan Diskriminasi di Jepang

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal