JAKARTA, iNews.id - Kementerian Perdagangan (Kemendag) merevitalisasi sistem resi gudang (RSG) untuk komoditas bawang merah di Jawa Tengah. Sistem tersebut diharapkan menguntungkan petani dan pemerintah daerah (pemda).
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mendorong revitalisasi SRG dibarengi dengan ekosistem yang baik. Dia menilai, paradigma pembangunan institusi yang terkini bukan hanya berpaku pada aspek fisik, tetapi juga mencakup pembangunan ekosistem.
“Ekosistem yang baik, itu yang utama. Dengan ekosistem yang baik, semua pelaku akan tertarik, nyaman dan sungguh-sungguh terjun di dalamnya. Hal ini karena ekosistem yang baik memastikan adanya relasi dan koordinasi yang lancar dan sinergis yang memungkinkan semua stake holder mendapatkan keuntungan dan manfaat," katanya, Senin (1/2/2021).
Wamendag menilai, pemerintah pusat dan pemda harus bekerja sama untuk menciptakan ekosistem yang baik tersebut. Peran pemda penting sebagai pelaku, fasilitator sekaligus regulator SRG dalam operasional sehari-harinya. Sementara pusat bertindak sebagai insiator dan regulator di tingkat yang lebih makro. Jika SRG berkinerja baik, maka banyak manfaat yang bisa diambil pemda.
“Bagi petani, SRG akan memastikan jaminan pemasaran dan harga yang baik. Bagi pedagang, ini akan memudahkan mata rantai pasokan dan bagi Pemerintah daerah tentu akan memberikan kesejahteraan masyarakat dan pendapatan asli daerah," kata Wamendag.
Brebes merupakan enghasil utama bawang merah di tingkat nasional dengan memasok 85 persen kebutuhan bawang merah nasional. Namun, harga bawang merah ini sering berfluktuasi. Saat tiba panen raya harganya anjlok, namun pada kesempatan lain harganya melonjak tinggi.