"Bisa dalam menentukan kebijakan perusahaan hingga posisi manajemen. Selain itu di masa yang demikian dinamis dengan uncertainty, complexity, dan ambiguity ini menuntut setiap perusahaan untuk dapat adaptif dan memiliki keunggulan kompetitif. Kita memerlukan semangat ingin terus mudah beradaptasi, dan selalu mencari terobosan yang dimiliki generasi muda dan pemimpin muda," kata dia.
Kementerian BUMN sendiri tengah berupaya agar keterwakilan 5 persen milenial dan 15 persen perempuan di jajaran pucuk kepemimpinan BUMN bisa terealisasi. Langkah itu merupakan wujud transformasi perusahaan negara.
Salah satu skema yang ditetapkan Erick Thohir untuk bisa merealisasikan target tersebut dengan menjadikan representasi milenial dan perempuan sebagai Key Performance Indicators (KPI) atau Indikator Kinerja Utama para direksi BUMN. "Ini bukan sekedar mendorong, bahkan saya menjadikan presentasi generasi muda dan perempuan sebagai KPI bagi direksi BUMN dalam menjalani kinerjanya," tutur dia.