"Nah saya tegur saya bilang pelan-pelan nanti kalau kena gimana. Mungkin suami saya lewat mungkin ya gitu juga kali ya. Posisinya ditegur kali sama suami saya mungkin ditegur dia gak terima makanya mungkin suami saya langsung ditusuk," kata Andriani.
Sementara Sudarmaji Ketua RT setempat mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Minggu pagi, saat korban dalam perjalanan pulang setelah mengurus ternak ayam yang lokasinya tidak jauh dari rumah korban.
Pemicunya, kata Sudarmaji, karena diawali adanya rencana pemberian somasi dari korban kepada tersangka akibat dari buntut dari ketidak senangan korban terhadap pelaku saat ada kegiatan lingkungan rapat warga.
Di situ terjadi perdebatan antara korban dan pelaku. dan dari perdebatan itu membuat si korban tidak senang dan berencana untuk memberikan somasi kepada tersangka artinya ada dendam pribadi.
"Karena sempat terjadi adu mulut tapi itu bisa diselesaikan saat itu juga. Itu terjadi di bulan Oktober 2024. Jadi sampai detik tadi pagi tidak pernah terjadi apapun. Saya juga sebagai ketua RT juga kaget kenapa terjadi hal seperti itu," timpalnya.
Menurut dia, penikaman itu terjadi setelah korban kembali dari tempat ternak ayam milik dia. Pada saat di tengah perjalanan, korban yang sedang mengendarai sepeda listrik, diadang oleh pelaku. Tiba-tiba pelaku langsung menikam korban dengan membabi buta.
"Korban sempat meminta tolong dengan berlari ke arah rumah yang dituju untuk meminta pertolongan yang diketahui sebagai perawat rumah sakit. Lalu korban sempat dilarikan ke rumah sakit di daerah Bogor, namun nyawanya tidak tertolong akibat di sekujur tubuhnya terkena tusukan senjata tajam," tandasnya.