Bahlil menjelaskan, seluruh distribusi BBM ke SPBU, baik solar maupun bensin, berada di bawah tanggung jawab Pertamina Patra Niaga. Karena itu, jika nanti terbukti ada kesalahan di tingkat distribusi, perusahaan tersebut wajib menanggung akibatnya.
“Kita belum bisa mengandai-andai. Kita lihat apa yang akan ditemukan oleh tim. Saya belum bisa menyimpulkan tentang kebenarannya, apa benar atau tidak benar. Kita tunggu kajian daripada tim,” ujarnya.
Lebih jauh, Bahlil menyatakan akan bertemu langsung dengan manajemen Pertamina setelah hasil investigasi keluar. Dia menegaskan, jika terbukti ada kerusakan akibat kualitas BBM yang buruk, Pertamina harus bertanggung jawab penuh.
“Kalau memang itu benar rusak, saya minta nanti Pertamina untuk menanggung semuanya, untuk memberesi semuanya. Bahkan saya akan meminta kepada Pertamina untuk membuat pos pengaduan nanti setelah saya cek kadar masalahnya,” katanya.