Luhut menyebut bahwa permasalahan utang proyek kereta cepat ini memiliki kemiripan dengan proyek LRT Jabodebek, yang juga menghadapi tantangan pembiayaan.
Dia telah mengusulkan skema pembayaran kepada CEO PT Danantara, Rosan Roeslani dan menyatakan bahwa koordinasi antara keduanya telah dilakukan.
“Kita tinggal tunggu Kepres saja. Saya sudah koordinasi dengan Pak Rosan karena dulu saya yang menangani,” ujar Luhut.