Menurutnya, pihak SMA Gloria 2 Surabaya meminta proses hukum berlanjut karena tindakan terduga pelaku IV sudah di luar batas. Pelaku menyuruh korban AN bersujud dan menggonggong di depan orang tuanya.
Kendati demikian, dia meminta agar masyarakat, khususnya netizen dan awak media agar bijak dalam hal ini. Sebab anak yang menjadi korban kini masih dalam kondisi trauma. Polisi juga memberikan pendampingan untuk anak korban persekusi tersebut.
"Ayo sama-sama dinginkan masalah ini. Kedua keluarga menyesali kejadian ini. Ini demi masa depan anak-anak," ujarnya.