Dalam aksinya, massa menyoroti sejumlah persoalan, terutama terkait penataan aset daerah yang dinilai masih bermasalah. Mereka menuntut kejelasan dan komitmen dari pemerintah kota serta DPRD untuk menyelesaikan isu tersebut.
Ketegangan akhirnya mereda setelah perwakilan mahasiswa berhasil bertemu langsung dengan Wali Kota Serang dan pimpinan DPRD. Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan bersama yang ditandatangani oleh mahasiswa, Pemerintah Kota Serang, dan DPRD sebagai bentuk komitmen untuk menindaklanjuti tuntutan yang disampaikan.
Aksi ini menjadi sorotan publik karena berlangsung di tengah perayaan hari jadi Kota Serang, menandai bahwa mahasiswa tetap kritis terhadap jalannya pemerintahan meski dalam suasana peringatan.