Donasi Demo Tolak Tarif PBB 250 Persen di Pati Menggunung, Dari Malaysia hingga Arab

Lazarus Sandy
Massa warga saat menggeruduk Kantor Satpol PP Pati menuntut barang donasi dikembalikan, Selasa (5/8/2025). (Foto: Ist)

PATI, iNews.id – Gelombang solidaritas warga Kabupaten Pati, Jawa Tengah, terus menguat menjelang aksi demonstrasi besar-besaran pada 13 Agustus 2025 untuk menolak kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sebesar 250 persen. 

Hingga Jumat (8/8/2025) sore, ribuan dus air mineral dan logistik lainnya menggunung di sekitar Pendopo Bupati Pati yang berasal dari berbagai kalangan, termasuk perantau di luar negeri. 

Aksi simpatik ini semakin membesar pasca-insiden penyitaan donasi oleh Satpol PP, sementara Bupati Pati, Sudewo, dikabarkan akan membatalkan kebijakan kontroversial tersebut setelah mendapat tekanan dari Gubernur Jawa Tengah dan Mendagri.

Pantauan di lapangan, tumpukan logistik, seperti air mineral, makanan ringan, dan perlengkapan aksi, memenuhi area sekitar Pendopo Bupati Pati. Donasi tidak hanya datang dari warga lokal, tetapi juga dari perantau Pati yang tinggal di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, hingga luar negeri, termasuk Malaysia dan Arab Saudi. 

“Ini bentuk dukungan kami untuk warga Pati yang berjuang melawan kebijakan tidak adil. Saya kirim donasi dari Jeddah karena prihatin melihat rakyat kecil terbebani,” ujar Mustofa, perantau asal Pati.

Koordinator penggalangan donasi, Teguh Istiyanto mengatakan, dukungan masyarakat meningkat setelah Satpol PP menyita logistik pada Selasa (5/8/2025). 

“Penyitaan itu justru memicu semangat warga. Donasi yang tadinya ratusan dus air mineral kini jadi ribuan. Ini bukti rakyat Pati kompak menolak kenaikan PBB 250 persen,” ujarnya di posko donasi, Jumat (8/8/2025). 

Teguh menegaskan, aksi ini murni gerakan rakyat tanpa sponsor, dengan donasi berupa barang dan uang tunai sekitar Rp1,2 juta untuk kebutuhan logistik.

Sahal Mahfudh (27), seorang santri dari Aliansi Santri Pati untuk Demokrasi (Aspirasi), menyatakan bahwa sekitar 5.000 santri akan bergabung dalam demo 13 Agustus. 

“Kami menolak PBB naik 250 persen karena memberatkan petani dan UMKM. Kami juga tolak pajak barang dan jasa 10 persen yang bikin pedagang kecil susah,” ujarnya. 

Sahal menyebut para santri akan mengenakan sarung dan baju putih sebagai simbol aksi damai.

Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait
Shorts
3 bulan lalu

Donasi Demo Pati Meledak! Ribuan Dus Air Penuhi Kantor Pemkab

Buletin
3 bulan lalu

Bupati Pati Minta Maaf Sekaligus Batalkan Kenaikan PBB hingga 250%

Jateng
3 bulan lalu

Terungkap! Ini Alasan Bupati Pati Batalkan Kenaikan Tarif PBB hingga 250 Persen

Jateng
3 bulan lalu

Bupati Pati Batalkan Kenaikan PBB 250 Persen, Warga Tetap Gelar Aksi Demo 13 Agustus

Nasional
6 hari lalu

Nasib 2 Pendemo Pemakzulan Bupati Pati, Jadi Tersangka hingga Terancam 15 Tahun Penjara

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal