Untuk menjawab persoalan ini, Pramono menyebut gagasan Presiden Prabowo Subianto soal program tiga juta rumah menjadi momentum tepat. Apalagi dengan adanya subsidi dari Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) yang dapat membantu masyarakat berani membeli rumah sekaligus menikah.
“Sehingga dengan demikian bagi warga di mana saja ini memberikan kemudahan, dan mudah-mudahan ini membuat keberanian yang belum punya rumah untuk segera nikah,” ucapnya.
Lebih jauh, Pramono mengungkapkan bahwa dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2026-2029, Pemprov Jakarta menargetkan pembangunan 19.809 unit rumah.
Program tersebut diharapkan tidak hanya membuka peluang bagi sektor konstruksi dan pengusaha bahan bangunan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menggerakkan ekonomi, hingga menciptakan lapangan kerja baru.