Pengamat menyebut pemerintah seharusnya lebih fokus pada persoalan-persoalan nyata seperti mahalnya harga sembako, kenaikan pajak, atau pemblokiran rekening tanpa dasar yang jelas, dibanding mempersoalkan simbol budaya pop. “Yang lebih mengancam rakyat itu perompak berdasi yang membajak uang negara, bukan bendera bajak laut fiktif,” kata salah satu narasumber.
Meski demikian, polemik ini memunculkan perdebatan penting: di tengah semangat kemerdekaan, apakah negara masih memberi ruang bagi warganya untuk berekspresi secara kreatif dan kritis? Karena jika simbol fiksi seperti One Piece saja dianggap ancaman, maka jangan heran jika suatu hari boneka Hello Kitty pun bisa dianggap mengganggu stabilitas nasional.