JAKARTA, iNews.id - Polemik Ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) terus bergulir dan berujung laporan ke Polres Metro Jakarta Pusat atas dugaan penghasutan oleh empat orang.
Ahli Digital Forensik, Rismon Hasiholan Sianipar alias RHS yang turut dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Pusat menuturkan, sebuah kajian ilmiah harus dilawan dengan kajian ilmiah. Menurutnya, menganalisis dokumen, foto, video dan audio memang sesuai ilmu yang dimilikinya.
"Ada ilmunya, pertama, fake document analys, fake audio analys, fake image analys, fake video analys itu dalam ruang akademik kalau hasilnya tidak disukai orang jangan merasa gak suka ini kajian ilmiah harus dilawan dengan kajian ilmiah," ujar Rismon dalam acara Rakyat Bersuara bertema 'Tiga Terlapor Ijazah Jokowi Bersaksi di iNews, Selasa (29/4/2025).
Sebelumnya, tim hukum pelapor tudingan ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Jokowi mendatangi Polres Metro Jakarta Pusat untuk menjalani pemeriksaan awal pada Senin (28/4/2025). Perwakilan tim hukum, Rusdiansyah menyebutkan pihaknya membawa sejumlah saksi dan rekaman dugaan ajakan hasutan perihal ijazah palsu tersebut.
"Kedatangan kami hari ini memenuhi panggilan penyidik Polres Jakarta Pusat atas laporan kami kemarin. Nah hari ini terlapor klien kami akan diperiksa diminta ikat renang oleh penyidik. Agar terlapor juga bisa segera diperiksa. Barang bukti yang kami bawa hari ini rekaman penyampaian ajakan hasutan kepada warga negara lain untuk melakukan tindakan," ucap Rusdiansyah di Polres Metro Jakarta Pusat, Senin (28/4).