Indonesia Kita Gelar Lakon Musuh Bebuyutan, Kisahkan Perebutan Tahta dan Kuasa

Rizqa Leony Putri
Indonesia Kita bersama Bakti Budaya Djarum Foundation menyajikan lakon Musuh Bebuyutan di Taman Ismail Marzuki pada 1-2 Desember 2023. (Foto: dok Indonesia Kita)

Menurutnya, celetukan-celetukan spontan antara pemain dan penonton yang terjadi di pementasan itulah yang membuat seni lenong bisa dikatakan sangat demokratis.

"Inilah yang ingin kita tampilkan di pertunjukan ini. Judulnya memang terkesan tegang ya, Musuh Bebuyutan. Namun, inilah inti pertunjukan kali ini. Kami berharap, perbedaan pendapat itu tidak harus dijadikanpermusuhan. Jadi pertunjukan ini bisa dikatakan persiapan dan upaya mengingatkan penonton Indonesia Kita,supaya perbedaan pilihan yang akan terjadi di tahun depan nanti, harus tetap dijalani dengan santai, seru, guyon, dan jangan terlalu serius,” ujarnya. 

Sejalan dengan pesan Agus Noor lewat naskah yang ditulisnya ini, Butet Kartaredjasa juga menyampaikan harapannya bahwa melalui pertunjukan seni, masyarakat Indonesia bisa lebih tenang dan kalem menghadapi pesta demokrasi yang akan terjadi dalam beberapa bulan lagi.

“Negara ini tak ubahnya perkampungan dalam pertunjukan lenong. Ada yang tampil di atas panggung, menyajikan sandiwara, dan penonton bisa mengomentari penampilan mereka. Namun seperti biasa, apa pun komentar penonton, para pemain terus melanjutkan peran-perannya. Saya berharap pertunjukan Indonesia Kita kali ini, bisa mengingatkan masyarakat bahwa proses demokrasi kita seperti pertunjukan lenong," ujarnya.

Selain itu, Butet juga menegaskan bahwa publik bisa memberikan pendapat, tetapi para aktor di atas panggung akan mengikuti jalannya skenario. Untuk itu, dirinya mengimbau agar rakyat tidak perlu berseteru, bermusuhan, dan saling benci bahkan dengan saudara sendiri hanya karena perbedaan politik. Dia berharap agar masyarakat dapat menikmati pertunjukan demokrasi tersebut.

Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation Renitasari Adrian mengatakan, lakon yang akan ditampilkan kali ini merupakan sebuah karya seni yang dihadirkan dengan sentuhan unik dan kental akan budaya dengan mengangkat kekayaan seni khas Betawi dalam format lenong.

Dengan tema perebutan tahta dan kuasa, lakon tersebut dinilai tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga sebuah karya seni yang sarat pesan moral, dipadu dengan unsur komedi yang menghibur. Dalam setiap adegan, penonton akan disuguhkan dengan nuansa kehidupan masyarakat Betawi yang khas, disertai dengan gaya lenong yang membuat pertunjukan ini begitu istimewa.

"Melalui setiap dialog dan tingkah laku para karakter, lakon ini mengajak penonton untuk merenung, tertawa, dan pada akhirnya, mengambil hikmah dari cerita yang dihadirkan. Semoga pesan moral yang terkandung dalam pertunjukan ini dapat tersampaikan dan diterima dengan baik oleh para penikmat seni,” tuturnya.

Editor : Rizqa Leony Putri
Artikel Terkait
Bisnis
13 jam lalu

Relawan BNI Terjun Langsung Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh

Bisnis
14 jam lalu

Review Lengkap Film: Agak Laen - Menyala Pantiku!

Bisnis
19 jam lalu

Kementerian Ekraf Apresiasi 6 Kabupaten/Kota yang Dukung Ekosistem Kreatif

Bisnis
24 jam lalu

Kisah Sukses UMKM Nawla lewat Produk Fesyen Berkualitas di Shopee

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal