Ketua Umum Badan Perfilman Indonesia (BPI) Gunawan Paggaru menyatakan dalam keynote speech-nya, "Kegiatan ini adalah langkah strategis dalam mendukung industri streaming dan perfilman Indonesia, dengan tujuan membangun pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya menghormati hak cipta serta mengatasi penyebaran konten ilegal. Dengan begitu, kita dapat menciptakan ekosistem yang lebih aman dan berkualitas, yang pada akhirnya mendukung pertumbuhan industri kreatif dan ekonomi digital di Indonesia."
Hermawan Sutanto, Ketua Umum AVISI, menegaskan kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat sangat diperlukan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengkonsumsi konten secara legal dan mematuhi regulasi yang ada.
“Langkah-langkah ini mencerminkan komitmen pemerintah dan industri untuk membangun ekosistem digital yang berintegritas, inklusif, dan berkelanjutan, serta memberikan kontribusi positif bagi kemajuan sosial dan ekonomi Indonesia secara keseluruhan,” kata Hermawan.
Menambahkan pandangan tersebut, Helmi Balfas selaku Wasekjen AVISI dan Direktur Vision+ menyampaikan, “Langkah BPI dan AVISI ini merupakan momentum penting untuk melibatkan semua pihak dalam memerangi pembajakan secara kolektif. Sebagai pelaku industri, kami berkomitmen mendukung ekosistem digital yang aman dan berkelanjutan agar industri kreatif Indonesia dapat terus maju,” ujar Helmi Balfas.
FGD ini juga menjadi bagian dari rangkaian menuju Hari Film Nasional ke-75, yang akan diselenggarakan pada April 2025. Dengan deklarasi bersama melawan pembajakan, Indonesia menegaskan langkah serius untuk melindungi industri kreatif dan ekonomi digital nasional.
Dukungan pemerintah dan industri serta para stakeholder untuk membatasi akses ke konten ilegal bukan hanya tentang melindungi kepentingan ekonomi, tetapi juga tentang membangun fondasi yang kuat bagi keberlanjutan dan kemajuan keseluruhan bangsa Indonesia di era digital.